Rabu, 27 Oktober 2010

Gunung Api Meletus, Nyawa Mbah Maridjan Pun Putus

Usut punya usut, ternayata kabar mbah Maridjan tewas di gunung merapi pun terkuak, seperti yang sya lihatr di jpnn.com

SEORANG KYAI PUN MEMBENARKAN BAHWA MBAH MARIDJAN TEWAS
JAKARTA -- Simpang siur mengenai nasib Mbah Marijan terjawab sudah. Juru kunci Gunung Merapi Raden Ngabehi Surakso Hargo itu ditemukan tewas oleh tim SAR yang terus mencari keberadaannya pada Rabu (27/10) dinihari tadi. JPNN mendapatkan keterangan meninggalnya Mbah Marijan dari Kyai Masrul, yang tinggal di Cangringan, kawasan Kaliurang, tadi pagi.

"Ya, Mbah Marijan meninggal, di rumahnya," ujar Kyai Masrul, yang dikenal sebagai 'kyai nyentrik' itu. Saat ditemukan, jenazah Mbah Marijan dalam posisi sujud.  Dugaan kuat, saat awan pa
 nas atau biasa dikenal dengan sebutan wedhus gembel berhembus kuat, Mbah Marijan sedang shalat.

Saat itu, di rumah Mbah Marijan juga terdapat sejumlah wartawan yang ingin menemuinya untuk wawancara. Salah satu wartawan yang sudah dipastikan tewas adalah  wartawan Vivanews Yuliawan Wahyu Nugroho.

Berdasarkan laporan Wartawan Radar Jogja (Grup JPNN) Azam Sauki Adham yang berhasil menjangkau kompleks rumah Mbah Maridjan sekitar pukul 22.30, melaporkan, menemukan lima mayat dalam kondisi hangus. Satu mayat berada di dekat mobil APV dengan pelat nomor polisi AB 1053 DB. Sedangkan di dalam rumah ditemukan empat mayat. Satu diantara empat mayat itulah, salah satunya Mbah Marijan. (sam/jpnn)

MBAH MARIDJAN TEWAS DALAM KEADAAN SUJUD
Jenazah Mbah Marijan yang masih berada di RS Sardjito, Jogjakarta, hingga berita ini diturunkan, menyedot perhatian warga, terutama para pembesuk pasien yang berda di RS tersebut, tak terkecuali para tenaga medis.

Drg Agus Wazir Nuri melaporkan kepada JPNN, para pembesuk sibuk mengabadikan jasad  Juru kunci Gunung Merapi bergelar Raden Ngabehi Surakso Hargo itu lewat ponselnya masing-masing.

Begitu pun, saat kain tudung keranda yang membawa jasad Mbah Marijan dibuka, langsung jeprat-jepret. "Posisi jasad saat sudah berada di keranda, juga masih dalam posisi sujud. Bajunya sobek-sobek, hangus," demikian Agus Wazir menceritakan.

Belum diperoleh informasi, kapan dan dimana jenazah pria fenomenal itu akan dikebumikan. Yang pasti, meninggalnya Mbah Marijan mengundang kesedihan warga Jogjakarta. "Pada pengen lihat jenazahnya langsung," pungkas Agus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

boleh di isi jangan di caci